Senin, 14 Maret 2011

CANDI DI BLITAR

Blitar Timur, Perburuan Percandian Terakhir

Februari 15, 2010 oleh travellers2009 4 Komentar

Participant : Galy, Kcing

Blitar timur menjadi target perburuan candi terakhir bagi kami. Tak terasa dengan ekspedisi ini seluruh candi di Blitar telah kami kunjungi. Semoga semua pencapaian ini tak kan sia-sia.

Ralat pernyataan di atas dalam tulisan: Situs-situs Bersejarah di Blitar, Legenda dari Mulut ke Mulut

Candi Plumbangan

Jika Trowulan ada gapura bajang ratu, nah inilah bajang ratunya Blitar..!!

Candi Plumbangan terletak di Desa Plumbangan Kecamatan Doko, Kabupaten Blitar. Lokasinya berada di area pemukiman penduduk, sehingga tak sulit untuk menemukannya. Mengenai rute menuju Candi Plumbangan dapat dilihat pada halaman “Rute dan Informasi.”

Jika ditinjau dari bentuknya bangunan bersejarah ini sebenarnya bukanlah sebuah candi. Bangunan ini lebih tepat disebut sebagai gapura gaya paduraksa, yaitu gapura dengan atap menyatu. Bangunan ini diperkirakan dibangun pada masa Kerajaan Majapahit, sesuai dengan monogram yang bertuliskan 1312 Saka(1390 M)[1] pada bagian ambang pintunya. Selain gapura paduraksa, disekitar area ini juga terdapat prasasti dan sekumpulan artefak lain seperti yoni, arca, dan jaladwara (saluran air).

Benda-benda cagar budaya yang terdapat disekeliling Candi Plumbangan diperkirakan berasal dari masa yang berbeda-beda. Misalnya saja Prasasti Plubangan (Panumbangan) yang merupakan peninggalan dari masa Raja Bameswara (masa Kerajaan Kadiri) pada tahun 1042 Saka atau 1120 M[1]. Seperti halnya peninggalan dari masa Kerajaan Kadiri, pada prasasti tersebut juga dipahatkan ornamen candrakapala(lambang Kerajaan Kadiri).

——————————————————————————————————————————————-

Candi Tepas

Candi Tepas terletak di Desa Tepas, Kecamatan Kesamben, Kabupaten Blitar. Kondisi candi ini telah runtuh sehingga sulit diketahuai bagaimana bentuk aslinya. Kondisi candi yang seperti itu dimungkinkan karena bahan dasar candi berasal dari batuan yang mudah terkikis. Bebatuan yang terkikis tersebut mengakibatkan Candi Tepas seakan-akan tersusun dari batu-batuan yang lonjong.

Sayang sekali kami tidak menjumpai juru kunci Candi Tepas, sehingga kami tidak memperoleh informasi yang memadahi mengenai candi ini.

Setelah cukup puas mengitari Candi Tepas kami pun melanjutkan perjalanan menuju Candi Selotumpuk. Dan syukurlah kami dapat berjumpa dengan juru kunci Candi Selotumpuk. Beliau sempat mengulas tentang Candi Tepas yang memang lokasinya berdekatan dengan Candi Selotumpuk. Menurut keterangan beliau Candi Tepas adalah candi peninggalan Kerajaan Majapahit.

——————————————————————————————————————————————-

Candi Selotumpuk

Candi Selotumpuk atau Candi Watu Tumpuk terletak di Desa Pagerwojo yang bersebelahan dengan Desa Tepas. Secara umum kondisi candi yang berada di puncak Gunung Batok ini telah runtuh. Meskipun telah runtuh, keindahan seni pahat pada Candi Selotumpuk masih dapat dinikmati, seperti pahatan pada antefiknya yang sangat mendetail. Yang membedakan candi ini dengan candi-candi lain di Jawa Timur adalah fragmen kalanya yang tidak digambarkan seperti pada umumnya. Fragmen kala tersebut lebih menyerupai wajah seekor kera dari pada wajah raksasa pada umumnya.

Menurut keterangan juru kunci, candi ini dibangun oleh pasukan Kerajaan Majapahit sebagai pesanggrahan. Untuk keterangan atau pun keperluan lebih lanjut dapat menghubungi Bapak Sutaji juru kunci Candi Selotumpuk di 085234285766.

——————————————————————————————————————————————-

Tidak ada komentar:

Posting Komentar